Teknik Metalurgi ITB, Sabet Juara Essay Tingkat Asia Tenggara
BANDUNG, metallurgy.itb.ac.id – Dua mahasiswa Teknik Metalurgi ITB berhasil meraih predikat juara pertama dan kedua dalam kegiatan akbar Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) 2015 yang ditutup meriah di Auditorium Mas Soeharto, Gedung Wahana Bakti Pos, Bandung, pada (11/04). Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatek) Institut Teknologi Bandung tersebut, diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kawasan ASEAN, seperti Universiti Teknologi Petronas, University of Malaya, Curtin University (Sarawak), Universiti Teknologi MARA, University Cholalangkorn, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, serta berbagai perguraun tinggi lainya.
Pada helatanya tahun ini, Essay Writing Competition IChEC mengangkat tema “Analysis of Current Deposits, Condition and Potential for The Development of Industrial Minerals and Materials in Southeast Asia Region” untuk diolah dan dianalisis dengan cermat oleh setiap peserta, agar informasi scientific yang ada dapat ditansformasikan menjadi sebuah essay yang dapat mengedukasi para pembaca. Tidak cukup dengan kemampuan analisa yang mendalam, untuk menjuarai kompetisi tersebut, para peserta diharuskan mampu memadukan data-data yang ada dengan ide-ide gemilang untuk menghasilkan suatu solusi yang efektif guna terwujudnya pengolahan mineral dan material yang berkelanjutan.
Sebagai juara pertama, Adhitia Gesar Hanafi (Teknik Metalurgi 2012) berhasil merebut point tertinggi dalam kompetisi tersebut berkat essaynya yang berjudul “Assembling Thermofluid Technology For Mining Sulphur Deposit In Ijen Volcano To Develop An Integrated Sulphur Industry In Southeast Asia Region With Good Mining Practice Principle”. Berlatar belakang akan pentingnya sulfur sebagai bahan baku berbagai industri, Adhit melihat potensi Indonesia sebagai negara penghasil sulfur vulkanik di kawasan Asia Tenggara. Dalam essaynya, Adhit turut memaparkan kondisi tambang sulfur di kawasan Kawah Ijen yang kurang efisien dan berbagai permasalahan kesehatan yang menyertai setiap langkah para penambang sulfur di kawah tersebut.
Topik nikel berhasil membawa Teguh Yassi Akasyah Putera (Teknik Metalurgi 2012) untuk menyabet juara kedua dalam kompetisi essay tersebut, Teguh memberi judul essaynya, “A Phrase For the Future Development of Indonesian Nickel Lateritic Ore”. Teguh membahas pengolahan mineral nikel laterit di Indonesia dalam essaynya. Dengan essay tersebut, Teguh turut berharap adanya perkembangan teknologi dan proses pengolahan mineral nikel laterit agar lebih baik.