Seminar dan Konvensi Nasional III Badan Kejuruan Teknik (BKT) Metalurgi Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Untuk menghadapi tantangan global sekaligus memaksimalkan potensi sektor pertambangan, Indonesia menekankan pentingnya kontribusi insinyur metalurgi dalam mendukung pembangunan industri manufaktur. Hal ini disampaikan dalam Seminar dan Konvensi Nasional III Badan Kejuruan Teknik (BKT) Metalurgi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang berlangsung di Gedung Kuliah Umum 2 ITB Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (23/11/2024). Acara bertema “Unlocking Metallurgists’ Potential: From Research to a Green Metal Mining Industry” ini diawali dengan sambutan dari Ketua Seminar, Ir. Taufiq Hidayat, S.T., M.Phil., Ph.D., I.P.M., diikuti oleh Ketua BKT Metalurgi PII, Dr. Ir. Muhammad Hanafi, M.B.A., I.P.U., dan Ketua Umum PII, Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng.Sc., I.P.U.
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Sesditjen Minerba) Kementerian ESDM, Dr. Siti Sumilah Rita Susilawati, S.T., M.Sc., mewakili Direktur Jenderal Minerba, menyampaikan presentasi bertema “Unlocking Metallurgists’ Potential: Driving Innovation for Sustainable Metal Mining Industries in Indonesia”. Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, diwakili oleh Direktur Hilirisasi Mineral Batu Bara, Dr. Hasyim Daeng Barang, S.S.T.P., M.Si.
Dalam paparannya, Dr. Rita menyoroti tantangan global terkait mineral kritis seperti litium, kobalt, nikel, tembaga, dan tanah jarang, yang sangat penting bagi transisi energi dan teknologi modern. Ia juga menegaskan perlunya pengelolaan sumber daya mineral secara bijak agar keberlanjutan dapat terjaga, mengingat tingginya permintaan dunia yang berisiko menyebabkan eksploitasi berlebihan.
Dr. Hasyim Daeng Barang menambahkan, hilirisasi menjadi salah satu pilar utama untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi 6-7% per tahun. Hilirisasi mineral seperti nikel tidak hanya memberikan nilai tambah tetapi juga membuka peluang kerja baru di dalam negeri.
Seminar ini juga dihadiri Prof. Tim Pasang, Ph.D., dari Western Michigan University, yang memaparkan perkembangan metalurgi dari masa ke masa, serta Prof. Dr. Mohammad Zaki Mubarok, S.T., M.T., yang membahas pengelolaan limbah hasil pengolahan industri metalurgi seperti slag dan residu untuk memastikan keberlanjutan industri ekstraksi logam nasional.
Diskusi yang berlangsung semakin menarik dengan kehadiran pembicara seperti Prof. Dr. Ing. Zulfiadi Zulhan, Ir. Bouman T. Situmorang, Dr. Deni Ferdian, dan moderator Imelda. Selain itu, acara juga diwarnai oleh pengukuhan insinyur profesional periode 2021-2024, dengan Ir. Tonny H. Gultom sebagai penyampai pidato khusus.