Prof. Zulfiadi Zulhan sebagai Keynote Speaker di 2024 International Conference on the Cooperation and Integration of Industry, Education, Research and Application of Low Carbon Metallurgy and New Energy Materials
Prof. Zulfiadi Zulhan kembali menunjukkan kontribusi pentingnya di kancah internasional dengan diundang sebagai Keynote Speaker pada “2024 International Conference on the Cooperation and Integration of Industry, Education, Research and Application of Low Carbon Metallurgy and New Energy Materials” yang diadakan oleh Central South University (CSU), China, pada 5 November 2024. Dalam konferensi tersebut, Prof. Zulfiadi membawakan presentasi berjudul “Fast and Green Metals Production by Hydrogen Plasma Smelting Reduction”. Presentasi ini menyoroti inovasi teknologi dalam produksi logam yang lebih cepat dan ramah lingkungan, dengan harapan mendorong pengembangan teknologi tersebut dari skala laboratorium ke skala demo/pilot hingga aplikasi industri.
Dalam presentasinya, Prof. Zulfiadi memaparkan kesuksesan dalam penelitian beliau menggunakan Hydrogen Plasma Smelting Reduction (HPSR) untuk produksi besi dari besi limonit, besi dari sisa residu pelindian nikel, feronikel dari bijih nikel laterit, ferokromium dari bijih kromium, serta baja tahan karat dari bijih kromium dan bijih nikel laterit secara langsung. Seluruh produksi logam-logam tersebut berhasil dilakukan dalam waktu kurang dari 10 menit tanpa ada kandungan karbon, sulfur, dan fosfor.
Selain itu, pada 4 November 2024, Prof. Zulfiadi juga menghadiri agenda penting pembentukan “International Innovation Alliance for Metallurgical Green Development” di CSU. Pembentukan aliansi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional dalam pengembangan teknologi metalurgi hijau, sebuah langkah strategis untuk mendukung transisi global menuju ekonomi rendah karbon.
CSU dan Indonesia memiliki hubungan erat dalam pengembangan pendidikan dan riset. Sejak 2019, lebih dari 200 mahasiswa Indonesia telah dikirim untuk belajar di CSU dengan pendanaan dari LPDP dan GEM. GEM, perusahaan daur ulang logam terkemuka asal China, telah mendonasikan sekitar 5 juta USD (setara dengan 225 miliar rupiah) untuk mendirikan Lab GEM – ITB – CSU di Kampus ITB Jatinangor. Laboratorium ini berfokus pada Metallurgical Engineering dan New Energy Materials, yang merupakan sektor kunci dalam pengembangan teknologi masa depan. Salah satu perusahaan di bawah GEM yang beroperasi di Indonesia, QMB, menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) di kawasan IMIP Morowali untuk pengolahan nikel laterit.
China telah menunjukkan kemajuan pesat di berbagai sektor, termasuk metalurgi dan energi baru, menjadikannya pemimpin global yang sulit disaingi bahkan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Banyak ilmuwan China yang tersebar di seluruh dunia, dengan sebagian besar professor di Amerika, Australia, dan Eropa berasal dari latar belakang pendidikan di China.
Prof. Zulfiadi berharap generasi muda Indonesia dapat mengambil inspirasi dari pencapaian ini untuk terus belajar dan berjuang dalam penguasaan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, cita-cita “Indonesia Emas 2045” hanya dapat tercapai jika Indonesia memiliki sumber daya manusia berkualitas yang mampu mengurangi ketergantungan pada teknologi dan barang-barang dari negara lain. Kemandirian teknologi adalah salah satu kunci menuju kemerdekaan sejati dan kemajuan bangsa.
Kontribusi Prof. Zulfiadi dalam konferensi ini tidak hanya mengangkat nama Indonesia di kancah internasional tetapi juga memperkuat posisi negara dalam kerja sama global untuk pengembangan teknologi rendah karbon dan material energi baru. Semoga langkah-langkah ini menjadi pijakan penting bagi kemajuan Indonesia di masa depan.