Single Blog Title

This is a single blog caption
5 Sep 2024

Prof. Zulfiadi sebagai Invited Speaker di International Symposium on Hydrogen Metallurgy, ASIA STEEL 2024, Changsha, China

/
Posted By

Pada tanggal 5 September 2024, Prof. Zulfiadi mendapatkan kesempatan untuk menjadi Invited Speaker pada “International Symposium on Hydrogen Metallurgy” yang merupakan bagian dari ASIA STEEL 2024 Conference di Changsha, China. Topik yang dibawakan oleh Prof. Zulfiadi saat itu adalah “Reconsidering Hydrogen Plasma Reactor as a Sustainable Solution for Green Metals Production”.

Presentasi tersebut mencakup pemanfaatan reaktor plasma hidrogen dalam proses ekstraksi logam dari tailing nikel, produksi FeNi, FeCr, serta produksi stainless steel secara langsung dari bijih kromium dan nikel tanpa memerlukan proses AOD (Argon Oxygen Decarburization) atau VOD. Pendekatan inovatif ini menawarkan terobosan baru dalam produksi baja tahan karat yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Reaksi dalam reaktor ini berlangsung dengan sangat cepat, bergantung pada beberapa parameter seperti “daya listrik untuk pembangkitan plasma,” “berat sampel yang diproses,” “laju aliran gas hidrogen,” dan “konsentrasi gas hidrogen dalam campuran.” Eksperimen skala laboratorium menunjukkan bahwa dalam waktu kurang dari 5 menit, proses produksi logam dapat diselesaikan.

Namun, pengembangan reaktor ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait faktor keselamatan, penggunaan refraktori suhu tinggi di dalam reaktor, serta desain elektroda dan reaktor untuk memastikan reaksi yang merata.

Prof. Zulfiadi juga memaparkan visi jangka panjang bahwa di masa depan, mungkin setelah tahun 2040, reaktor ini bisa berfungsi seperti “mesin kopi.” Dengan bantuan AI, machine learning, atau robot, proses produksi baja hanya memerlukan sekali tekan tombol. Material seperti bijih besi, bijih nikel, dan bijih kromium yang telah dikalsinasi akan disimpan di silo di atas reaktor. Dari ruang kontrol, kita hanya perlu menekan tombol untuk menghasilkan jenis baja yang diinginkan, seperti stainless steel, baja karbon (hidrogen steel?), atau produk logam lainnya dalam waktu singkat.

Produk yang dihasilkan dari reaktor plasma ini akan dikumpulkan di ladle, kemudian dikirim ke ladle furnace untuk penyesuaian komposisi kimia sesuai spesifikasi. Kehadiran hidrogen dalam produk perlu diteliti lebih lanjut. Jika hidrogen terlarut melebihi persyaratan produk, VTD atau unit RH dapat dipasang untuk proses pengurangan. Waktu proses 15-20 menit di VTD/RH biasanya cukup untuk mengurangi hidrogen dan gas-gas lain seperti nitrogen. Kandungan sulfur dalam produk reaktor plasma sudah rendah karena reaktor ini berfungsi untuk refining.

Reaktor ini saat ini dikenal dengan nama HPRS (Hydrogen Plasma Smelting Reduction and “Refining”). Penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan untuk mengembangkan teknologi ini.

Sumber lengkap :

https://www.linkedin.com/posts/zulfiadi-zulhan-99971763_international-symposium-on-hydrogen-metallurgy-activity-7237572351431692288-t03o?utm_source=share&utm_medium=member_desktop